Bahan Presentasi : Materi 4
BAB IV
SUMBER AJARAN ISLAM
Sumber ajaran Islam ada 3 (tiga) yaitu Al Quran, Al Sunnah dan Ijtihad
A. Al Quran
1. Pengertian
Menurut bahasa, Al Quran memiliki arti bacaan. Sedangkan menurut istilah, Al Quran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara lafaz (lisan), makna, dan gaya bahasa (ushlub), yang termaktub dalam mushaf yang dinukil darinya secara mutawatir.
Nama Al Quran: Al Quran berarti bacaan (S.12:2), Al Kitab berarti kitab/tulisan (S.18:1), Al Furqan berarti pembeda (S.25:1), Adz Dzikr berarti peringatan ( S.15:9).
2. Spesifikasi Al Quran
(a) Merupakan wahyu Allah, bukan ajaran manusia. (b) Diturunkan dalam bentuk lisan, makna dan ushlub dari Allah. (c) Terhimpun
dan diingat bahwa kitab suci yang masih murni dan asli memuat kehendak Allah, hanyalah Al Qur’an.
Kehendak Allah itu disampaikan kepada manusia melalui manusia pilihan Tuhan yang disebut Rasulullah atau utusan-Nya. Konsekuensi logisnya kita meyakini pula adanya para (4) Rasul yang menyampaikan dan menjelaskan kehendak Allah kepada manusia, untuk dijadikan pedoman dalam hidup dan kehidupan. Hidup dan kehidupan ini pasti akan berakhir pada suatu ketika, sebagaiman dinyatakan dengan tegas oleh kitab-kitab suci dan oleh para rosul itu. Akibat logisnya adalah kita yakin adanya (5) Hari Akhir, tatkala seluruh hidup dan kehidupan seperti yang ada sekarang ini akan berakhir. Pada waktu itu Allah Yang Maha Esa dalam perbuatan-Nya itu akan menyediakan suatu kehidupan baru yang sifatnya baqa (abadi) tidak fana (sementara) seperti yang kita lihat dan alami sekarang. Untuk mendiami alam baqa itu kelak, manusia yang pernah hidup di dunia ini, akan dihidupkan kembali oleh Allah Yang Maha Esa dalam perbuatan-perbuatan-Nya itu dan akan dimintai pertanggungan jawab individual mengenai keyakinan (akidah), tingkah laku (syari’ah) dan sikap (akhlak)-nya selama hidup di dunia yang fana ini. Yakin akan adanya hidup lain selain kehidupan sekarang, dan dimintainya pertanggungan jawab manusia kelak, membawa konsekuensi pada keyakinan akan adanya (6) Qada dan Qodar yang berlaku dalam hidup dan kehidupan manusia di dunia yang fana ini yang membawa akibat pada kehidupan di alam baqa kelak.
Ilmu aqidah adalah ilmu yang membahas keyakinan manusia kepada Allah SWT. Ilmu aqidah disebut juga ilmu tauhid,. Kata tauhid berasah dari “wahhada, yuwahhidu, tauhiidan” artinya mengesakan, atau mengi’tikadkan bahwa Allah Maha Esa.
Menurut Syekh Muhammad Abduh:
الَتوْحِيدُ عِلمٌ يَبحَثُ فِيه عَن وُجُودِ الله وَمَايَجِبُ اَن يَثبُتَ له مِن صِفاتٍ ومايَجُوزُ ان يُوصَفَ به ومايَجِبُ ان يَنفَى عنه وعن الرُّسُلِ لِإثبَاتِ رِسَالَتِهِم ومايَجِبُ ان يَكُونُوا عليه وَمَايَجُوزُ ان يُنسَبَ إِليهِم وَمَايَمتَنِع ان يَلحَقَ بِهِم
“Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan pada-nya, juga membahas tentang Rasul-rasul Allah, meyakinkan kerasulanmereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada diri meraka, apa yang boleh dihubunghkan (dinisbahkan) kepada mereka dan apa yang telah terlarang menghubungkannya kepada diri mereka”.
Menurut Husain Affandi Al Jasr :
عِلمُ التَّوحِيدُ هو عِلمٌ يُبحَثُ فيه عن إِثبَاتِ الحَقَائِلِ الدِّينِيَّةِ بِالاَدِلَّةِ اليَقِينِيَّةِ
“Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas untuk menetapkan akidah-akidah agama dengan dalil-dalil (bukti) yang meyakinkan”.
Menurut M. Thahir A. Muin :
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utusan-utusan-Nya, juga mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok dengan akal fikiran sebagai alat untuk membuktikan ada-Nya zat yang mewujudkan”.
Dari pengertian diatas materi kajian ilmu aqidah meliputi:
- Hal-hal yang berkaitan dengan keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT, termasuk keyakinan kepada takdir Allah
- Hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan kepada utusan Allah, yaitu malaikat, Rasul dan kitab suci yang telah diturunkan Allah
- Ha-hal yang berkaitan dengan kehidupan sesudah mati, yaitu surga, neraka. Alam mahsyar dan sebagainya.
Ketiga hal tersebut terangkum dalam rukun iman , yaitu iman kepada Allah, kepada malaikat, rasul dan kitab Allah, kepada hari akhir dan kepada qadha dan qadar Allah.
2. Nama-nama Ilmu Tauhid
- Ilmu Tauhid
Disebut ilmu tauhid karena pokok pembahasannya dititikberatkan kepada ke-Esa-an Allah SWT. Tauhid adalah percaya dan yakin terhadap Allah Yang Maha Esa, dan mempercayai tidak ada sesuatupun yang menjadi sekutun-Nya.Keesaan Allah dalam zat, sifat dan perbuatan-Nya. Inti Ilmu Tauhid adalah menge-Esakan Allah.
- Ilmu Ushuluddin
Disebut ilmu ushuluddin sebab objek ilmu ini adalah dasar-dasar agama yang merupakan hal yang bersifat fundamental dalam ajaran Islam.
Ilmu ushuluddin adalah ilmu yang membahas prinsip-prinsip kepercayaan agama, dengan dalil-dalil yang qath’I (yaitu al Quran dan Hadis Nabi) dan dalil-dalil akal fikiran.
- Ilmu Kalam
Disebut ilmu kalam sebab ilmu tauhid membahas mengenai existensi tuhan dan hal-hal yang berhubungan dengan-Nya, digunakan argumen-argumen filosofis berdasartkan logika atau ilmu mantik.
Ilmu kalam adalah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman, dengan menggunakan dalil-dalil fikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahli sunnah”.
- Ilmu Teology
Disebut dengan ilmu teology sebab pembahasannya mencakup persoalan-persoanaln dasar dan pokok dalam Islam, yaitu ketuhanan, iman, kufur, dan hal-hal lain dalam rukun iman.
- Ilmu hakekat
Disebut dengan ilmu hakekat atau ilmu sejati karena ilmu tauhid membahas hakekat sesuatu, sehingga dapat meyakini kepercayaan yang benar (hakiki).
- Ilmu makrifat
Disebut dengan ilmu makrifat sebab dengan ilmu tauhid manusia dapat mengetahui benar-benar tentang Allah, dan segala sifat-sifat-Nya dengan keyakinan yang teguh.
Meskipun nama ilmu tauhid berbeda-beda, tetapi intinya sama, yaitu membahas wujud Allah dan hal-hal yang barkaitan dengan Allah. Maka aspek terpenting dalam ilmu tauhid adalah keyakinan akan adanya Allah, yang memiliki sifat yang serba maha sempurna. Keyakinan ini akan membawa kepada keyakinan terhadap adanya malaikat, kitab-kitab, rasul, hari akhir dan qadha dan qadar Allah.
3. Sumber
1. Al Quran
1). Surat Al Baqarah 177
ليْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ باِللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ وَالْمَلَئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّنَ
Artinya :
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebakjikan itu ialah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi “
2). Surat An Nahl 125.
اُدْعُ إِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ أَحْسَنُ
Artinya :
“Serulah (manusia)kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”.
2). Hadis
a.) Hadis dari Ibnu Abbas ra : “Nabi menyuruh mereka (orang kafir) empat dan mencegah empat yaitu menyuruh beriman kepada Allah, percaya kepada Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat, melarang membuat minuman dalam genuk, atau dalam labu,melobangi batang pohon atau bejana yang dicat dengan air”.
b.) Hadis Ibnu Abbas ra : Ketika Rasulullah mengutus Mu’adz bin Jabal ra. Ke Yaman, berpesan : Anda akan menghadapi orang ahli kitab, maka hal pertama yang anda ajarkan kepada mereka adalah tauhid dalam beribadat kepada Allah”.
3. Sumber-sumber lain
Ide adanya Tuhan YME telah ada semenjak manusia muncul ke dunia ini. Manusia semenjak dilahirkan telah dibekali kepercayaan kepada Tuhan
a.) CG. Jung dalam faham naturaliter religiosa menyatakan dalam jiwa manusia terdapat fungsi percaya kepada Tuhan.
b.) Dengan akalnya manusia dapat mencapai tingkat adanya kepercayaan kepada Tuhan YME, meskipun manusia tidak dapat menjawab apa, siapa, dan bagaimana Tuhan YME tersebut.
c.) Dua abad setelah Rasulullah wafat, ummat Islam tertarik dengan filsafat Yunani terutama filsafat ketuhanannya.
4. Tujuan dan Manfaat
Ketauhidan tidak hanya menyangkut hal-hal yang besifat bathin saja, tetapi juga meliputi sikap, tingkah laku, perbuatan dan perkataan. Tauhid tidaK hanya diketahui saja, tetapi harus menghasilkan keahlian dalam seluk beluk ketuhanan. Secara terperinci maksud dan tujuan ilmu tauhid adalah
- Sebagai sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan
- Membimbing ke arah jalan yang benar dan sekaligus pendorong mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
- Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan dan kegoncangan, hidup yang dapat menyesatkan.
- Mengantarkan ummat manusia kepada kesempurnaan lahir dan bathin.
5. Manfaat
a) Tauhid sebagai aqidah dan falsafah hidup
b) Tauhid memupuk dan melahirkan kesehatan mental seseorang
c) Tauhid memberikan pengajaran dan pendidikan ilmu tauhid.
d) Tauhid memupuk dan membentuk kepribadian manusia.
B. Ruang Lingkup
1. Aqidah Pokok
Para ahli membagi aqidah atas dua, yaitu aqidah pokok dan aqidah cabang. Aqidah pokok disebut dengan rukun iman ada enam, yaitu :
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepada rasul-rasul A1lah
5. Iman kepada Hari Kiamat
6. Iman kepada qadha dan qadar Allah
Dalilnya adalah hadis berupa jawaban Rasulu1lah saw. ketika ditanya malaikat Jibril, “apa yang dimaksud dengan iman?” Rasulullah menjawab : “Iman adalah engkau beriman kepada Allah para malaikat, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, kepada Hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun buruk” HR Bukhari dan Muslim.
Arti iman
Secara bahasa kata “iman” berasa1 dari bahasa Arab “amana” yang berarti “memberi keamanan”. Atau “amana-yu’minu-imanan” berarti “percaya”. Menurut Al Quran, iman berarti mempercayai segala yang diturunkan Allah kepada nabi-nabi-Nya.
Menurut istilah jumhur ulama :
اَلإِيمَانُ تَصدِيقُ بِالقَلبِ وَإِقرَارُ بِاللِّسَانِ وَعَمَلُ بَاالأَركَانِ
Iman adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan”
Membenarkan dengan hati maksudnya menerima segala apa yang dibawa Rasulullah. Mengikrarkan dengan lisan maksudnya mengucapkan dua ka1imat syahadat. Mengama1kan dengan anggota badan maksudnya hati mengama1kan dalam bentuk keyakinan” sedan~ anggota badan mengamalkan dalarn bentuk ibadah sesuai dengan fungsinya. Maka iman dapat bertambah dan berkurang sesuai bertambah dan berkurangnya amal shaleh yang bersangkutan.
1. Iman kepada Allah
Iman kepada Allah maksudnya manusia wajib mempercayai keesaan Allah sifat-sifat dan perbuatan Allah. Maka hanya Allah sajalah yang patut dan berhak disembah. Allahlah yang memiliki sifat yang Maha sempuma. Pokok dari iman kepada Allah terkandung dalam kalimat “la ilaha illallah”.
Dari pokok iman kepada Allah kepada Al1ah tersebut mengandung dua makna iman kepada Allah, yaitu iman kepada sifat wajib pertama, yaitu 11 sifat dan iman kepada sifat wajib kedua yaitu sembilan sifat.
a. Sifat wajib Pertama (11 sifat)
1) AI Wujud = ada (As Sajdah 32: 4)
2) Al Qidam = dahulu (Al Jadid 57: 3)
3) Al Baqa = kekal (Al Qashash 28:88)
4) Al Mukhalafatu lil hawaditsi = berbeda dengan sesuatu yang lain (Asy Syra 42: 11 )
5) Al Qiyah1uhu binafsihi = ada dengan sendirinya
(al Ankabut 29:6, al Baqarah 2:255)
6) As Sam’u=maha mendengar (Az Zuhruf43:80)
7) Al Bashar=maha melihat (As Syura 42: 11 )
8) Al Kalam=maha berkata (An Nisa 4:164)
9) Kaunuhu sami ‘ an= keadaan Allah Maha Mendengar
(az Zuhruf 43:80)
10) Kaunuhu bashiran = keadaan Al1ah Maha Melihat
(Asy Syura 42:11)
11) Kaunuhu Mutakal1iman = keadaan Al1ah Maha Berbicara
(An Nisa 4:164)
b. Sifat wajib kedua ( 9 sifat )
1) AI Wahdaniyah = Maha Esa/tunggal
(Al Anbiya 21 :20, An Nisa 4:171)
2) Al Qudrah = Maha Kuasa (Al Baqarah 2: 20, Al Ahzab 33:27) 3) Al Iradah = Maha Berkehendak (Al Qashash 28 : 68)
4) Al ‘ilmu = Maha Mengetahui
(Al Hujurat 49: 18, AJ Baqarah 2: 231)
5) Al Hayat = Maha hidup ( Al Baqarah 2: 255)
6) Kaunuhu Qadiran = Keadaan Allal1 Mal1a Kuasa (AJ Baqarah 2:20)
7) Kaunuhu Mukraman=Kedaan Al1ah Maha Berkehendak
(Al Qashshash 28:68)
8) Kaunuhu ‘ Aliman =Keadaan Al1ah Maha Mengetahui
(Al Hujurat 49: 18)
9) Kaunuhu Hayyan =Kedaaan Allah Maha Hidup
(Al Baqarah 2:255)
Sifat jaiz Allah
Selain beriman kepada sifat wajib Allah orang yang berinman juga harus beriman kepada sifat Allah yang jaiz, yaitu sifat Allah bebas melakukan sesuatu atau tidak melakukannya, sebagaimana firman Allah :
“Dia akan memberikan rahmat kepadamu jika Dia menghendaki, dan Dia akan mengazabmu jika Dia menghendaki” (AI Isra 17:54)
Sifat mustahil Allah
Sifat mustahil Allah adalah kebalikan dari sifat wajib Allah seperti “al-‘Adam” = tidak ada, al huduts = baru, aI-fana = binasa, mumatsaslatsu lil hawaditsi = sama dengan sesuatu yang lain, ihtiyajuhu ila ghairihi=membutuhkan kepada yang lain, at ta ‘ addudu = berbilang dan sebagainya. .
2. Iman kepada malaikat
Iman kepada malaikat maksudnya percaya kepada malaikat sebagai hamba Allah yang sangat taat kepada Allah, berbakti dan senantiasa menuruti perintah Allah, sehingga Allah memuliakan mereka.(At Tahrim 66:6, al Hijr 15:8) Tennasuk beriman kepada malaikat adalah percaya kepada makhluk ha1us yang lain, seperti jin, ibJis dan syaitan. ( Al Hijr 15:27Al Baqarah 2:168, Al Kahfi 18:50)
- Iman kepada kitab-kitab Allah.
Iman kepada kitab Allah maksudnya percaya bahwa Allah telah menurunkan beberapa kitab kepada para nabi-nya. Empat kitab yang harus diimani adalah kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran. Disamping itu ada shahifah (halaman) yang diberikan kepada nabi-nabi Syists, Ibrahim dan Musa as. (Al Maidah 5:44, Al Isra 17:55. Al Maidah 5:47. Asy Syu’ara 26:192-196)
4. Iman kepada rasul-rasul Allah
Iman kepada rasul-rasul Allah maksudnya mempercayai bahwa Allah SWT. mengutus pada Rasul-Nya untuk membawa syiar agama dan membimbing ummat padajalan lurus dan diridhai A1lah. (Al Anbiya 21:7, Al Baqarah 2:l36, Al An’am 84)
5. Iman kepada Hari Kiamat
Iman kepada Hari Kiamat maksudnya percaya akan adanya hari kiamat, yaitu hari hancuya dunia, hingga masuknya seseorang ke surga atau neraka. Pada hari kiamat Allah menghancurkan kehidupan alam ini, selanjtnya seluruh makhluk memasuki tahap-tahap kehidupan alam akhirat.
Tanda-tanda hari kiamat sughra (kecil):
a. Ilmu agama diangkat, tidak diperhatikan lagi, tidak penting, bahkan hilang sama sekali.
b. Kebodohan mewabah dimana-mana
c. Perzinahan merajalela
d. Semua minuman keras dijual bebas
e. Jumlah laki-laki lebih sedikit dari perempuan, hingga perbandingannya 1 : 50
f. Wanita budak melahirkan anak tuannya, sebab dikawini oleh tuannya
g. Orang yang tidak dapat bersepatu, berkaos kaki, bersandaI. sebab melarat, menjadi raja dan pembesar negara
h. Para bekas penggembala bermegah-megah bak istana
i. Dibangkitkan dajjal dan pendusta
j. Jarak tempuh semakin dekat dengan sarana transportasi modern
k. Fitnah merajalela
l. Manusia ingin segera mati tidak tahan terhadap fitnah
m. Matahari terbit dari ufuk barat.
Tanda-tanda Kiamat Kubra = Besar
a. Matahari terbit dari ufuk barat
b. Muncul binatang aneh, mampu berbicara ( An Naml 27:82)
c. Muncu1nya Imam Mahdi (menurut beberapa Imam)
d. Munculnya al Masih Dajjal (penggembala pendusta)
e. Turunnya Nabi Isa, membunuh dajjal bersama kaum muslimin
f. Munculnya kaum perusak Ya’juz dan Ma’juz.
g. Raibya Al Quran dan mushaf
h. Seluruh manusia bumi menjadi kafir
6. Iman kepada qadha dan qadar
Iman kepada qadha dan qadar maksudnya setiap mukmin dan muslim wajib mempunyai niat dan yakin sungguh-sungguh bahwa segala perbuatan makhluk sengaja atau tidak sengaja telah ditetapkan oleh Allah Swt. ( Al Hadid 57:22, Al Qamar 54: 49)
2. Aqidah cabang
Yang dimaksud aqidah cabang adalah cabang-cabang aqidah yang pemahamannya bervariasi dari masing-masing aspek rukun iman yang enam. Misalnya rnunculnya perbedaan pendapat dalam membicarakan zat Tuhan, sifat Tuhan, perbuatan Tuhan. Misalnya dalam soal zat Tuhan, muncul pertanyaan apakah Tuhan berjisim atau tidak. Dalam masalah sifat Tuhan apakah Tuhan mempunyai sifat? Dalam soal perbuatan, apakah Tuhan wajib melakukan perbuatan? Dalam soal percaya kepada malaikat, apakah iblis termasuk golongan malaikat? Da1am soal iman kepada kitab, apakah wahyu makhluk atau bukan/ Kalau makhluk berarti bersifat fana, kalau bukan berarti bersifat qadim. Semua isu tersebut muncul setelah ummat Islam terpecah atas beberapa golongan seperti Syiah, Khawarij dan Ahlus Sunnah wal Jamaah.
SOAL –SOAL LATIHAN
BAB IV
- Jelaskan pengertian aqidah secara bahasa ! Jelaskan pengertiannya menurut saudara !
- Jelaskan kedudukan aqidah dalam keseluruhan ajaran islam !
- Jelaskan pengertian ilmu aqidah menurut Syekh Muhammad Abduh !
- Jelaskan materi Ilmu aqidah !
- Sebutkan dan jelaskan nama-nama ilmu aqidah !
- Jelaskan manfaat mempelajari ilmu tauhid !
- Jelaskan pengertian Aqidah pokok dan aqidah cabang !
Tanda TanganDosen | Tanda TanganMahasiswa |
LEMBAR JAWABAN
SOAL-SOAL LATIHAN
BAB IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nilai dan Tanda Tangan Dosen Nilai :Tanda Tangan : | Nama, Nilai danTanda Tangan Mahasiswa NamaNilai :Tanda Tangan : |
UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
Lembar Tugas
Ringkasan Pemahaman Materi
Bab………… Topik ……………………………………………..
Nama :…………………………………………………………….
NIM : ……………………………………………………………
Seksi : …………
Tulislah pemahaman Anda tentang materi tersebut diatas.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Paraf Dosen Paraf Mahasiswa
…………………. ………………………………
Catatatn :
1. Lembar Tugas ini, setelah diisi, agar diserahkan kepada Dosen sebelum selesai perkuliahan.
2. Mengisi dan menyerahkan Lembar Tugas ini merupakan komponen TUGAS, bobot nilai 20 %.