Pengertian dasar Perilaku Kolektif.

Masyarakat secara umum dalam berperilaku cenderung berpedoman pada institusi yang ada pada masyarakat dan atau dipengaruhi oleh institusi yang ada pada masyarakat. 

Institusi Ekonomi mempengaruhi perilaku di pasar, 

institusi agama mempengaruhi perilaku ditempat ibadah, institusi politik menjadi acuan perilaku di forum atau mimbar organisasi politik. Meskipun demikian, terkadang, beberapa warga masyarakat secara berkelompok / berkerumun berperilaku yang tidak berpedoman pada institusi yang ada.

Dalam kenyataannya kadangkala kita melihat sejumlah warga masyarakat secara berkelompok menampilkan perilaku yang tidak berpedoman pada institusi yang ada, contoh: di tahun 1992, sejumlah besar umat Hindu di kota Ayodhya, India, mendatangi mesjid yang telah berusia beberapa abad dan beramai-ramai menghancurkan mesjid tersebut, sehingga mengakibatkan penganut agama Islam di beberapa kota lainnya di India melakukan tindakan balasan berupa pengrusakan dan penghancuran tempat ibadah agama Hindu.

 Perilaku yang tidak berpedoman pada institusi seperti diatas, dalam sosiologi disebut sebagai Perilaku Kolektif (collective behavior).

 Dari beberapa definisi (Horton and Hunt, 1984; Kornblum, 1988; Light, Keller and Calhoun, 1989) dapat dibuat sebuah kesimpulan bahwa perilaku kolektif merupakan perilaku yang dilakukan secara bersama-sama oleh sejumlah orang, tidak bersifat rutin dan merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu.