KALIMAT EFEKTIF
1.1 PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
1.2 TUJUAN KALIMAT EFEKTIF
1. Dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan pembicara atau penulis.
1.3 SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
Secara garis besar kalimat efektif mempunyai syarat-syarat yaitu sebagai berikut :
1.3.1 GRAMATIKAL
Ciri pertama kalimat efektif adalah kegramatikalan atau kebenaran kalimat. Suatu kalimat dikatakan gramatikal atau benar apabila penyusunannya mengikuti kaidah bahasa yang bersangkutan. Ketaatan pada kaidah ini tampak pada struktur yang dibangun dalam kalimat tersebut. Kaidah tata bahasa dapat dilihat dalam buku-buku tata bahasa. Selain itu penutur asli mempunyai kepekaan terhadap kaidah tata bahasanya.
Contoh : Surat itu saya telah tanda tangani
Seharusnya : Surat itu telah saya tanda tangani
1.3.2 LOGIS
Suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi dalam kalimat tersebut dapat diterima oleh akal atau nalar. Logis atau tidaknya kalimat dilihat dari segi maknanya, bukan strukturnya. Kelogisan kalimat tampak pada gagasan dan pendukungnya yang dipaparkan dalam kalimat. Suatu kalimat dikatakan logis apabila gagasan yang disampaikan masuk akal, hubungan antar gagasan dalam kalimat masuk akal, dan hubungan gagasan pokok serta gagasan penjelas juga masuk akal.
Contoh : Kuda memanjat pohon
Seharusnya : Tidak masuk akal apabila kuda dapat memanjat pohon
(jadi ini termasuk kalimatyang tidak logis)
1.3.3 EFISIEN
Kalimat efisien atau hemat adalah kalimat yang padat isi bukan padat kata. Artinya, kalimat itu hanya menggunakan kata sesedikit mungkin, tetapi dapat menyampaikan informasi secara tepat dan jelas. Pengungkapan informasi dengan menggunakan banyak kata merupakan pemborosan. Penggunaan kata yang berlebihan menjadikan kalimat menjadi berbelit-belit dan sulit dipahami.
Contoh : Amuba itu hewan yang amat sangat kecil sekali.
Seharusnya : Amuba itu hewan yang sangat kecil.
1.4 CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1.4.1 KOHERENSI ( BERHUBUNGAN)
Hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara kata atau kelompok kata yang membentuk kata itu.
Maksudnya adalah ada bagian-bagian kalimat yang memiliki hubungan yang lebih erat sehingga tidak boleh dipisahkan.
1.4.2 KESATUAN GAGASAN
Maksudnya kalimat tersebut terdiri atas S + P + O/K yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
1.4.3 KEHEMATAN KATA
Artinya kehematan terhadap pemakaian kata, frasa atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu tetapi tidak menyalahi kaidah-kaidah.
1.4.4 KEPARALELAN KATA
Artinya kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat
Maksudnya, Apabila kalimat pertama menggunakan kata kerja maka bentuk kalimat selanjutnya harus menggunakan kata kerja.
1.4.5 PENEKANAN KATA
Maksudnya adalah kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan dengan cara mengubah posisi dalam kalimat (meletakan bagian yang penting di depan kalimat).
1.4.6 KEVARIASIAN KATA
Artinya perpaduan kata yang digunakan untuk menghindari kebosanan atau keletihan saat membaca
.
1.5 KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mampu dipahami pembaca sesuai dengan maksud penulisnya. Sebaliknya, kalimat yang sulit dipahami atau salah terpahami oleh pembacanya termasuk kalimat yang tidak efektif.
Ketidakefektifan kalimat tersebut antara lain disebabkan oleh beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1.5.1 PENGARUH BAHASA ASING
Bahwa dengan banyaknya bahasa asing yang masuk ke dalam wilayah Indonesia, salah satunya yaitu Bahasa Inggris. Terkadang pembaca sering salah mengambil kesimpulan sehingga menimbulkan kalimat yang memiliki arti tidak sesuai dengan kemauan penulis. Seperti contoh :
a. Rumah dimana ia tinggal … (the house where he lives …) (kata rumah seharusnya tempat)
b. Sebab-sebab daripada perselisihan … (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan)
1.5.2 PLEONASME
Yaitu berlebihan atau tumpang tindih. Seperti contoh :
- a. saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna ‘saling’)
- b. agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)
1.5.3 SALAH NALAR
Terkadang pembaca salah mengartikan maksud dari pengertian sebuah kalimat, maka dari itu sering timbul perbedaan pendapat. Seperti contoh :
- a. Waktu dan tempat dipersilahkan. (siapa yang dipersilahkan)
- b. Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. 1998. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah
Zaenal Arifin, E. 2011. Metode Penulisan Ilmiah. Jakarta: Pustaka Mandiri
Tukan, P. 2007. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: Yudistira
http://aaknasional.wordpress.com/2012/03/10/kalimateferktif
http://muhammadbudisetiawan.blogspot.com/2012/03/kalimat-efektif